Mohammad Danial Royyan
oleh Mohammad Danial Royyan
Waktu baca 3 menit

Katagori

Grup

Oleh: Mohammad Danial Royyan

Agar di dalam melaksanakan puasa Ramadlon bisa lebih khusuk dan menyentuh hati, maka kita harus mengetahui hikmah hikmah diwajibkannya puasa pada bulan Ramadlon.

Hikmah hikmah puasa Ramadlon yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Bersyukur.

Semua bentuk ibadah termasuk puasa Ramadlon memiliki hikmah untuk bersyukur kepada Alloh atas nikmat iman, islam, kesehatan akal dan kesehatan badan.

قال الله تعالى وان تعدوا نعمة الله لا تحصوها

Alloh berfirman : “Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Alloh, maka kamu tidak akan menyelesaikan penghitungannya”.

2. Melatih Kejujuran.

Manusia yang baik adalah yang dapat dipercaya dan bisa melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya. Menahan diri tidak makan dan tidak minum dan menahan segala syahwat adalah amanah dari Alloh yang diemban oleh manusia.

3. Memanusiakan Manusia.

Puasa itu meningkatkan nilai kemanusiaan manusia. Manusia yang biasanya memiliki sifat kebinatangan, yaitu : makan, minum, senggama dan hal-hal terkait syahwat, maka ketika berpuasa semua itu ditinggalkannya, sehingga dalam diri manusia yang berpuasa, sirnalah sifat kebinatangan dan tinggallah sifat kemanusiaan yang sempurna (insaniah kamilah). Di samping itu, orang yang berpuasa tidak makan, tidak minum dan tidak kawin itu sama dengan menyerupai malaikat yang tidak pernah makan, minum dan senggama. Karena syurga itu bagian dari alam Malakut (kemalaikatan), supaya dengan puasa manusia bisa layak masuk syurga. Binatang yang tidak masuk syurga karena dia makhluk yang mengumbar syahwat makan, minum dan senggama, kecuali anjing milik Ashabul Kahfi, yang ikut masuk syurga karena ikut bertapa tanpa makan, minum dan senggama ketika menemani Ashabul Kahfi di dalam gua.

Manusia yang berpuasa berarti sedang mencapai tingkat yang tinggi setara dengan malaikat, bahkan bisa lebih tinggi karena bisa menahan hawa nafsu meskipun memiliki syahwat. Wajar saja kalau malaikat bisa kuat tanpa makan dan minum karena mereka tidak memiliki syahwat.

4. Menciptakan Kesehatan.

Sumber penyakit pada tubuh manusia ternyata ada di dalam perut besar ( المعدة )sebagai penampung makanan dan minuman. Makanan yang lama mengendap tentu mengalami kebasian dan pembusukan, maka dari situlah muncul kremi, cacing, singgat dan makhluk makhluk kecil yang menjadi sumber panyakit bagi manusia. Ketika perut berpuasa, maka terjadilah pemanasan tubuh ( الحمية )yang dapat membunuh makhluk-makhluk kecil yang menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, Rasululloh SAW bersabda :

المعدة بيت الداء والحمية رأس الدواء .

“Perut besar itu gudang penyakit. Pemanasan tubuh (puasa) adalah pokok segala obat”.

Hadits ini juga sinkorn dengan hadits Nabi SAW :

صوموا تصحوا

“Puasalah kamu, maka kamu akan sehat!”.

Terbukti sudah bahwa makanan dan minuman itu juga menimbulkan penyakit, di samping menciptakan kemalasan yang berarti sama dengan menghilangkan produktifitas dalam kehidupan. Sebagian Hukama berkata :

من اكل كثيرا شرب كثيرا ومن كان كذلك نام كثيرا ومن كان كذلك ضاع عمره

“Orang yang banyak makan maka akan banyak minum. Orang yang demikian maka akan banyak tidur. Orang yang demikian maka sia-sialah umurnya”.

5. Menurunkan Nafsu Sex.

Orang yang memiliki nafsu sex tinggi (hipersex) lalu ingin menikah tetapi tidak memiliki biaya, maka puasa adalah terapi yang paling tepat. Rasululloh bersabda :

يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فانه له وجاء

“Hai golongan pemuda, barangsiapa di antara kamu mampu dari segi biaya nikah maka supayalah menikah. Barangsiapa tidak mampu maka supayalah dia berpuasa, maka sesungguhnya puasa itu terapi bagi dia”.

6. Menghilangkan Sifat Kikir.

Ketika orang kaya melakukan ibadah puasa, dia merasakan rasa lapar dan dahaga, suatu hal yang biasanya dirasakan oleh fakir miskin. Maka di situ hatinya sedang disentuh agar dia merasakan sesuatu yang biasanya dirasakan oleh orang orang fakir miskin, agar tergerak hatinya, agar tergerak tangannya untuk memberikan zakat, untuk memberikan sodakoh kepada fakir miskin.

7. Melebur Dosa.

Orang yang melakukan ibadah puasa itu pasti merasakan panasnya lapar dan dahaga. Maka hal itu akan menjadi pengganti bagi panasnya api neraka Jahannam kelak di akhirat. Orang yang disiksa di neraka Jahannam itu karena banyak dosa yang pernah dilakukan ketika hidup di dunia. Maka orang yang melakukan ibadah puasa, dosa-dosanya sudah dilebur melalui puasanya itu, sehingga di akhirat kelak, dia tidak akan lagi disiksa di neraka Jahannam. Olah karena itu, Rasululloh SAW bersabda :

من صام رمضان ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadlon karena iman dan karena mencari pahala, maka dilebur baginya dosanya yang terdahulu”.

Uraian di atas menerangkan hikmah hikmah puasa pada bulan Ramadlon secara tafsili (terperinci). Adapun hikmah puasa secara ijmali (global) yaitu untuk meningkatkan takwa kepada Alloh SWT sebagaimana tercantum dalam ayat al-Qur’an yang berbunyi : لعلكم تتقون  “Agar kamu bertakwa kepada Alloh SWT”.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم ، يا ايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون