Pada zaman pemerintahan Islam yang sangat adil di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Al-Khtthab RA, terjadi penularan virus Tho’un di negeri Syam. Syam itu sekarang ini sudah menjadi empat negara: Suriah, Jordania, Lebanon dan Palestina. Penularan virus Tho’un itu dimulai dari kampung Amwas sehingga terkenal dengan sebutan Tho’un Amwas (طاعون عمواس).
Era itu adalah era ekspansi (perluasan wilayah) Islam yang pertama terjadi dalam sejarah Islam. Panglima perang yang pertama diangkat untuk Syam oleh Khalifah Umar adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarràh. Dia salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi SAW. Dia terkenal dengan titel Kepercayaan Rasululloh SAW (امين رسول الله).
Ketika virus Tho’un mewabah di negeri Syam, Abu Ubaidah dalam pidatonya berkata: “Wahai masyarakat Syam, sungguh penyakit Tho’un ini rahmat bagi kalian, doa dari nabi kalian, kematian orang-orang saleh sebelum kalian dan sungguh Abu Ubaidah meminta bagian pahala Allah dari penyakit ini”. Namun Abu Ubaidah akhirnya meninggal dunia karena terpapar Tho’un, Radliyallohu Anhu.
Kemudian posisi Abu Ubaidah digantikan oleh Muadz bin Jabal. Dia terkenal sebagai pakar fiqih di kalangan para sahabat. Dia juga yang diperintah Nabi SAW untuk mengislamkan penduduk negeri Yaman. Dari Yaman itulah terjadi proses Islamisasi di nusantara yang kita huni ini. Dalam menghadapi wabah Tho’un itu, Muadz sebagai panglima juga menyampaikan pidato yang sama dengan pidato Abu Ubaidah, tetapi akhirnya dia juga meninggal dunia akibat terpapar Tho’un, Radliyalloh Anhu.
Setelah Muadz meninggal, posisinya digantikan oleh seorang sahabat yang ahli di bidang strategi politik yaitu Amr bin Al-Ash. Dia ini yang menganjurkan masyarakat Syam untuk melakukan isolasi di pegunungan. Akhirnya dia dan kaum muslimin melakukan isolasi di gunung-gunung hingga Allah akhirnya mengangkat virus Tho’un dari Syam dan dari negeri-negeri Islam yang lain. Setelah gagasan Amr bin Al-Ash tentang isolasi itu sampai ke telinga Khalifah Umar, beliau setuju sekali dan menganjurkannya.
Pidato Amr bin Al-Ash di depan masyarakat Syam berbunyi: “Wahai masyarakat Syam, sungguh virus Tho’un ini ketika mengganas, dia menyala seperti nyala api, maka kalian harus lakukan isolasi di gunung-gunung untuk menghindarinya”.
Referensi
وقال محمد بن اسحاق عن ابان بن صالح عن شهر بن حوشب عن رابة، قال لما اشتعل الوجع قام ابو عبيدة في الناس خطيبا فقال: ”ايها الناس ان هذا الوجع رحمة بكم ودعوة نبيكم وموت الصالحين قبلكم وان ابا عبيدة يسأل الله تعالى ان يقسم لابي عبيدة حظه“، فطعن فمات. واستخلف على الناس معاذ بن جبل، فقام خطيبا بعده، فقال مثل ما قال ابو عبيدة، فطعن في راحلته. فلما مات استخلف على الناس عمرو بن العاص فقام فيهم خطيبا فقال: ”ايها الناس ان هذا الوجع اذا وقع فانما يشتعل كاشتعال النار فتحصنوا منه في الجبال“. ثم خرج وخرج الناس فتفرقوا ودفعه الله عنهم. فبلغ ذلك عمر بن الخطاب من رأي عمرو بن العاص فما كرهه (البداية والنهاية لابن كثير : ٧/٧٧).
Wallohu A’lamu Bisshowàbi.