Mohammad Danial Royyan
oleh Mohammad Danial Royyan
Waktu baca 1 menit

Katagori

Grup

Masing-masing dari dua orang atau dua pihak yang saling mencacimaki itu bersemangat untuk tega membuka aib lawannya, sekalipun dengan kebohongan, fitnah maupun hoax, sehingga mereka telah melakukan perbuatan syetan, yaitu menanam benih permusuhan dan kebencian di hati lawan-lawan mereka. Kedua belah pihak telah saling nyinyir dan saling menyemburkan ucapan yang keji.

قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: المُسْتَبَّان شَيطانَانِ يَتَهاتَران ويَتكاذَبَان

Nabi SAW bersabda: “Dua orang yang saling mencacimaki itu dua syetan yang saling menyemburkan permusuhan dan kebohongan”.

Ketika salah satu dari orang yang saling memcacimaki itu berambisi untuk menjatuhkan nama baik lawannya, seringkali mengolok-olok keburukan orangtua atau tokoh idola lawan. Kemudian si lawan yang diserang membalas dengan hal yang sama, yaitu mengolok-olok orangtua atau tokoh idola orang pertama. Dengan demikian, orang pertama sama dengan mengolok-olok orangtua dan tokoh idolanya sendiri. Itulah yang disebut dengan ‘Dosa Pantulan’ yang masuk katagori dosa besar, bahkan dosa paling besar.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ. قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ: يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أَمَّهُ

Dari Abdillah bin ‘Amr RA berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Sungguh termasuk dosa paling besar adalah seseorang melaknat kedua orangtuanya sendiri”. Rasululloh SAW ditanya: “Ya Rasulalloh, bagaimana mungkin seseorang tega melaknat kedua orangtuanya sendiri?”. Rasululloh SAW menjawab: “Seseorang itu mencaci ayah orang lain, maka orang lain mencaci ayah dan ibunya”.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa saling caci dan saling nyinyir yang terjadi selama ini di dunia nyata maupun dunia maya, adalah dosa besar, bahkan dosa paling besar, karena hal itu bisa menghilangkan kerukunan, kekompakan, kebersamaan, kebangsaan dan tatanan-tatanan sosial yang lain, yang kesemuanya adalah misi kemanusiaan yang dititahkan oleh agama yang seharusnya kita junjung tinggi.

Semoga bermanfaat. Wallohu A’lamu Bisshawàbi!.