Mohammad Danial Royyan
oleh Mohammad Danial Royyan
Waktu baca 1 menit

Katagori

Grup

Alkisah ada tokoh yang istimewa bernama Sulaiman AS. Dia adalah nabi dan sekaligus raja yang tidak hanya memerintah umat manusia, tetapi juga memerintah umat hewan dan binatang.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits ada sepasang burung menghadap Sulaiman untuk mencari keadilan karena setiap kali bertelur selalu saja telurnya dicuri manusia. Hal itu terjadi secara berulang-ulang hingga sepasang burung itu gagal menetaskan anak-anak.

Segera setelah menerima aduan itu, Sulaiman menyuruh anggota pasukan jin paling elit bernama Ifrit untuk mengamankan pohon tempat sepasang burung itu bertelor. Tentu saja orang yang akan memanjat pohon itu untuk mengambil telor akan dijegal oleh Ifrit. Betapa ketat pengamanan pohon itu.

Orang yang biasanya mencuri telur burung itu di pagi hari sudah bersiap-siap untuk berangkat ke arah pohon. Namun langkahnya tertunda karena ada tamu yang ternyata adalah pengemis yang meminta makanan. Jatah sarapan pagi miliknya diberikannya kepada pengemis itu dan dia rela menahan lapar demi membantu orang yang sedang susah. Maka Allah mengutus malaikat untuk melindunginya.

Ketika orang itu akan memanjat pohon, tangga yang diinjaknya akan dijatuhkan oleh Ifrit tapi ditahan oleh malaikat hingga tidak jadi jatuh. Ifrit membentak:

Siapa kau? Berani halangi tugasku. Aku utusan Nabi Sulaiman!.

Malaikat menjawab: “Kalau kau utusan Sulaiman, aku utusan Tuhannya Sulaiman yang bertugas melindungi ahli sadaqah. Kau mau apa?.

Dibentak begitu Ifrit langsung lari lalu pulang. Pada saat menghadap Sulaiman AS, Ifrit mengaku gagal jalankan tugas karena dihadang oleh malaikat yang melindungi ahli sadaqah.

Ada beberapa hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari cerita di atas sbb:

  1. Sadaqah yang diberikan kepada orang yang susah, atas kehendak Allah, dapat merubah takdir yang semula buruk menjadi baik.
  2. Dari cerita di atas, orang yang gagal faham akan menyimpulkan bahwa kalau mau mencuri maka sadaqah dulu supaya aman. Itu namanya hoax.

Wallahu A’lamu Bisshawàb