Mohammad Danial Royyan
oleh Mohammad Danial Royyan
Waktu baca 1 menit

Katagori

Grup

Oleh Mohammad Danial Royyan

Ketua panitia pembangunan masjid mendatangi Kiai untuk melaporkan uang masjid yang hilang.

Panitia : “Kiai, uang masjid yang saya simpan di amplop hilang dicolong tuyul.”

Kiai : “Supaya uang masjid itu tidak hilang dicolong tuyul, bacakan ayat kursi tiga kali sebelum disimpan atau tuliskan ayat kursi di secarik kertas lalu masukkan ke dalam amplopnya!.”

Panitia : “Ya Kiai.”

Seminggu berselang dia datang lagi ke Kiai.

Pantitia : “Kiai, uangnya masih hilang padahal ijazah itu sudah saya amalkan.”

Kiai : “Aku curiga yang nyolong bukan tuyul. Gini saja, amplop itu diberi tulisan berbunyi ‘Ini uang milik masjid’ supaya aman.”

Panitia : “Ya Kiai.”

Dua hari kemudian dia datang ke Kiai.

Pantia : “Kiai uangnya tetap saja hilang, dan di amplop itu ada tulisan ‘Aku pinjam uang masjid sampean yang nyarutan’, perbuatan siapa ini ya?.”

Kiai : “Yang nyolong duit masjid itu saya duga istrimu. Dan tudinganmu bahwa tuyul yang nyolong itu hoax, dia jadi korban hoax”.

Panitia : “Maafkan saya Kiai!.”

Kiai : “Uang masjid harus kau kembalikan dan baca istighfar yang banyak!.”

Panitia : “InsyaAllah Kiai!.”

Mendengar percakapan itu tuyulpun berucap : “Dulu manusia bikin hoax karena saya yang mengajarinya, sekarang manusia sudah kreatif hingga sayapun jadi korban hoax yang dibikin manusia.”

Terimakasih jika berkenan membacanya